Cari Blog Ini

Powered By Blogger

Sabtu, 24 Juli 2010

Let’s see What do you know about Meteorology and Climatology

(Constructed by Sandro.lubis@live.com; ICSF 2008)

Meteorologi dan klimatologi adalah dua disiplin ilmu yang merupakan cabang dari Atmospheric Sciences atau Ilmu Atmosfer. Keduanya sama-sama mempelajari fenomena alam yang terjadi di atmosfer namun memiliki perbedaan kajian yang cukup signifikan.



Ilmu Atmosfer merupakan ilmu pengetahuan alam (Natural Science) yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu yang saling berkaitan khususnya mengenai pemahaman kejadian-kejadian di atmosfer bumi, itulah sebabnya ilmu atmosfer dalam fokus pengkajiannya dibagi menjadi dua yaitu Meteorologi dan Klimatologi.



Meteorologi merupakan studi atmosfer yang mempelajari pola perubahan sesaat dari waktu-ke waktu dalam skala ruang tiga dimensi ( dx/dt, dy/dt dan dz/dt) dan dinamika atmosfer yang menimbulkan gaya-gaya atau kekuatan pembentuk cuaca dan iklim sehingga dalam perhitungannya sangat diperlukan alat bantu khusus seperti kalkulus matematika dan fisika. Lingkup dari ilmu Meteorologi berdasarkan kajiannya dibagi menjadi empat bagian yaitu; Ilmu Meteorologi Fisik, Meteorologi Dinamik, Meteorologi Sipnotik dan Meteorologi terapan.



Ilmu Meteorologi fisik merupakan disiplin ilmu yang membahas fenomena atmosfer yang melibatkan proses fisika di atmosfer bumi seperti perpindahan radiasi elektromagnetik, gelombang bunyi (akustik), listrik atmosfer, proses mikrofisik awan dan fenomena lainnya.

Ilmu Meterologi Dinamik merupakan disiplin ilmu atmosfer yang menggunakan data analisis berdasarkan pada prinsip-prinsip dinamika fluida.

Ilmu meteorologi Sipnotik adalah disiplin ilmu yang mencakup deskripsi, analisis, dan prakiraan gerak atmosfer pada skala yang relatif besar. Subdisiplin ilmu ini merupakan lanjutan dari pendekatan empiris dalam analisis dan prakiraan cuaca yang dikembangkan awal abad ini.

Meteorologi Terapan merupakan ilmu Meteorologi yang membahas aplikasi atau penerapan informasi meteorologi dalam berbagai bidang ilmu yang terkait erat seperti: Building Meteorology, Urban Meteorology, Marine meteorology dan lainnya.



Meteorologi merupakan ilmu yang telah dikenal sejak jaman dulu dan merupakan salah satu ilmu yang cukup primitif namun baru hangat diperbincangkan saat-saat ini. Dimulai dari tahun 500 SM Hippocrates mulai menulis tentang pengaruh iklim terhadap kesehatan manusia. Dan pada tahun 350 SM istilah meteorologi mulai diperkenalkan oleh Aristotle. Pada tahun tersebut ia menulis sebuah kompendium sebanyak sembilan ikhtisar yang terdiri dari empat buku yanag berjudul “ Meteorologica”. Buku ini mewakilkan ringkasan pengetahuan tentang cuca dan iklim pada saat itu. Beberapa topik yang terdapat didalamnya membahas mengenai awan, hujan, salju, angin, hujan es, petir dan hurricane. Istilah Meteorologica sendiri sebenarnya merupakan istilah yang berasal dari bahasa Yunani yaitu “Meteoros” yang artinya “tinggi di angkasa” dan “logos” yang artinya ilmu pengetahuan. Dalam bukunya “Meteorologica”, Aristotle mencoba untuk menjelaskan berbagai fenomena yang terjadi di atmosfer dalam sebuah karya filosof dan spekulasi buah tangannya sendiri. Meskipun banyak spekulasi yang ditemukan tidak sesuai dan salah, ide Aristotle tetap diterima tanpa sanggahan hampir selama dua ribu tahun.Faktanya, kelahiran ilmu meteorologi sebagai ilmu alam yang sesungguhnya tidak berlangsung instan hingga akhirnya ditemukan penemuan instrumen–instrumen pengamatan dan pengukuran unsur cuaca seperti termometer pada akhir abad ke -16, barometer pada tahun 1643, dan higrometer pada akhir tahun 1700an, dari situlah ilmu meteorologi terus mengalami perkembangan dan menjadi cabang ilmu alam yang hangat diperbincangkan oleh para ilmuwan. (Ahrens, 2007).



Seiring perkembangan jaman dan teknologi, aplikasi ilmu meterologi dalam berbagi displin ilmu semakin luas diantaranya adalah: prediksi kondisi cuaca mendatang pada kondsi normal maupun anomali, evaluasi dampak timbal balik antara aktivitas manusia dan lingkungannya, Modifikasi( hujan buatan, pembersihan asap, kabut), menghitung statistik atmosfer yang akan digunakan untuk berbagi keprluan seperti rancangan gedung, rancangan pesawat terbang, pesawat ruang angkasa, serta rancangan lahan olahan, dan juga berfungsi sebagai strategi metigasi yaitu suatau upaya untuk menghindari sesuatu yang berdampak negatif yang kita tidak inginkan di masa mendatang.

Klimatologi berasal dari bahasa Yunani yaitu ”Clima ” yang artinya inklinasi dan ”Logos” artinya ilmu. Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai iklim, yaitu ilmu yang membahas dan mengakaji kondisi rata-rata dari cuaca atau akumulasi harian atau seasonal peristiwa cuaca pada periode waktu yang cukup panjang atau lama. Fokus kajian ilmu ini adalah pola statistika jangka panjang meliputi rataan, peluang, frekuensi min, max, dan lainnya, perangkat analisis yang digunakan hampir sepenuhnya bergantung pada analisis statistika. Lingkup ilmu ini adalah Klimatologi Fisika, Klimatologi Dinamik, Klimatolografi, dan Klimatologi Terapan.

Klimatologi merupakan cabang ilmu atmosfer yang berbeda dengan Meterolologi. Ilmu Meteorologi berfokus pada sistem cuaca jangka pendek contohnya prakiraan kondisi atmosfer dalam beberapa minggu atau harian. Sedangkan klimatologi berfokus pada generalisasi kondisi cuaca, frekuensi dan trends pada sistem cuaca yang ada. Klimatologi mempelajari periodesitas peristiwa cuaca bertahun-tahun bahkan ribuan tahun, perubahan jangka panjang pola cuaca dan hubungannya terhadap kondisi atmosfer. Ahli klimatologi atau climatologist mempealajari pola iklim dalam berbagi dimensi ruang dan waktu mulai dari lokal, regional, atau global, bahkan perubahan iklim akibat faktor eksternal seperti manusia dan alam yang sangat bermanfaat dalam prediksi perubahan iklim jangka panjang.

Klimatologi memiliki relasi atau hubungan dengan berbagai disiplin ilmu diantaranya adalah: astrophysics, atmospheric physics, chemistry, ecology, geology, geophysics, glaciology, hydrology, oceanography, dan volcanology.

Sama halnya dengan Meteorologi, Klimatologi adalah ilmu alam yang telah dikenal sejak zaman dulu. Orang pertama yang diperkirakan mengajukan hipotesis dan studi mengenai iklim adalah Shen Kuo (1013-1095 AD), ia adalah seorang ilmuwan yang berasal dari Cina yang mengemukakan konsep perubahan iklim , dan diteruskan oleh Edmun Halley tahun 1686. Ia adalah seorang imuwan yang pertama kali melakukan penelitian mengenai iklim, ia mempublikasikan sebuah peta yang berisi arah angin hemisfer selatan bumi. Penelitian klimatologi terus menjadi minat bagi para ilmuwan yang bergelut di bidang atmosfer.

Isu “Global Warming” pada saat ini menjadi perbincangan yang sangat menarik dan hangat diperdebatkan oleh para ilmuwan mulai dari lingkup nasional hingga global. Awal munculnya isu ini merupakan salah satu hasil dari penerapan ilmu klimatologi terhadap fluktuasi cuaca jangka panjang dan kombinasi faktor eksternal terhadap atmosfer.Namun sebenarnya Klimatologi sangat berkaitan erat dengan Meteorologi karena kedua disiplin ilmu ini akan saling melengkapi. Klimatologi akan berfungsi dalam forecast kondisi atmosfer jangka panjang secara statistika namun sangat rentan menghasilkan error, sedangkan Meteorologi forecast kondisi atmoser jangka pendek secara matematis dan fisika namun menghasilkan forecast dengan tikat errro yang lebih rendah. Jadi kedua ilmu ini akan saling melengkapi untuk mendapatkan konklusi terbaik dari karakter atmosfer bumi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar